Showing posts with label 01/1.TERJEMAH IHYA ULUMIDDIN AL-GHOZALI. Show all posts
Showing posts with label 01/1.TERJEMAH IHYA ULUMIDDIN AL-GHOZALI. Show all posts

Tuesday, November 22, 2011

01/1.TERJEMAH IHYA ULUMIDDIN AL-GHOZALI

TERJEMAH IHYA ULUMIDDIN AL-GHOZALI

kami memulai menulis    IHYA  tanggal 14 November 2011
semoga Allah SWT memberi Ridlo dan berkah bagi penulis dan pembaca serta diberi ampunan
dan khusus kepada Imam Al Ghozali

terjemah ihya ulumiddin  IMAM AL GHOZALI
PENDAHULUAN

BISMILLAHIROHMANIRROHIM

Pertama-tama saya memuji Allah SWT dengan pujian banyak 
lagi berturut - turut meskipun pujian para pemuji itu terlalu rendah, kurang dari hak ke Maha Besaran Nya.


kedua saya pohonkan rohmad dan kesejahteraan atas para rosul Rasul Nya dengan rahmad yang mencakup seluruh para Rasul bersama penghulu manusia.

ketiga saya beristikharah kepada Allah Ta'ala mengenai timbulnya cita cita untuk menulis sebuah buku tentang menghidupkan ilmu ilmu agama

Keempat, saya merasa terpanggil untuk memotong kata'ajubanmu wahai pencela yang keterlaluan dalam mencela dari golongan orang orang yang ingkar , yang berlebih lebihan dalam dalam mencaci dan mengingkari dari golongan orang orang yang ingkar dan lalai.

Sungguh terlepas dari diam lidahku dan saya kalungi dengan untaian perkataan selama kamu terus buta terhadap kebenaran yang nyata serta melantur dalam menolong yang batal , membaguskan yang batal , membaguskan kebodohan dan membangkitkan keburukan terhadap orang yang lebih mengutamakan untuk mengundurkan diri sedikit dari kebiasaan orang banyak.

dan bergeser dari kebiasaan itu untuk menuju kepada amal yang dikehendaki oleh ilmu karena ingin sekali memperoleh kesucian jiwa dan perbaikan hati untuk beribadah kepada Allah Ta'ala.dan untuk perbaikan umur yang hilang dengan sia sia karena putus asa dari kesempurnaan mendapatkannya dan penambalannya  .dan menghindarkan diri dari golongan yang telah disebutkan  oleh pemilik syara'(Shohibusy Syara') semoga rahmad dan kesejahteraan Allah tatap atasnya

" Orang yang paling berat siksaanya pada hari kiamat adalah orang 'alim
yang mana Allah yang Maha Suci tidak memberi manfa'at ilmunya"
( Hadits ini diriwayatkan oleh  Ash Shoghir dan al baihaqi dalam Syu'bul iman dari abu Abu hurairoh dengan sanad yang Dhoif).
Demi umurku , sesungguhnya tidak ada sebab bagi kuterus- meneruskanmu dalam kesombongan
selain penyakit yang umum pada orang banyak bahkan menimpa golongan yang banyak karena kelalaian
dalam memperhatikan puncak urusan ini. dan bodoh (tidak tahu) bahkan urursan ini melampui batas,
pembicaraanya sungguh sungguh, akhirnya itu datang , dunia itu berlalu, ajal itu dekat, perjalanan itu jauhsedangkan bekalnya itu sedikit, bahayannya itu besar dan jalannya itu buntu,selain ilmu dan amal yang ikhlas
karena wajah allah adlah tertolak disisi pengeritik yang melihat.

Menempuh jalan akherat dengan banyak nya tipu  daya tanpa adanya petunjuk dan teman adalah melelahkan dan menyusahkan , penunjuk jalan adalah para ulama  yang mana mereka adalah pewaris para nabi. MASA telah kehabisan mereka. dan yang tinggal hanyalah orang orang yang bertanda dimana sebagian mereka tergoda oleh syaitan dan terbujuk ooleh orang orang yang melampui batas . setiap orang yang mendapat bagiannya yang dekat (dunia) maka ia menjadi melihat yang ma'ruf (kebaikan) itu mungkar(Keburukan) , dan yang mungkar itu menjadi ma'ruf.

Sehingga ilmu agama terhapus dan menara petunjuk itu tertutup di seluruh penjuru bumi. telah terkhayal kepada makhluq bahwa tiada ilmu kecuali fatwa pemerintah dimana para hakim mempergunakan untuk memutuskan persengketaan  ketika merajalelanya kezhaiman , atau perdebatan yang dipergunakan sebagai perisai oleh orang yang mencari kemegahan untuk mendapat kemenangan dan kemewahan/keuntungan ,atau sajak(puisi/lagu)yang dihiasi yang dipergunakan sebagai perantara oleh pemberi nasehat untuk membujuk orang awam , karena mereka tidak melihat selain tiga hal ini sebagai pemburu barang haram dan penjaring harta dunia.

adapun ilmu jalan akherat dan apa yang ditempuh olehulama salaf yang shaleh, yang disebutkan oleh Allah Yang Maha Suci dalam kitabnya dengan Fiqh, Hikmah, Ilmu, Cahaya, Nur(sinar), hidayah (petunjuk) maka telah terlipat dari kalangan makhluq dan menjadi sesuatu yang dilupakan .ketika hal ini telah menggergotiagama da urusan yang gelap gulita maka saya berpendapat bahwa sibuk dengan menulis kitab ini  adalah penting untuk menghidupkan ilmu ilmu agama (Islam), membuka tentang jalan jalan imam terdahulu
, dan menjelaskan tujuan ilmu ilmu yang bermanfaat  disisi para Nabi dan ulama yang salaf yang shaleh.


Saya azaskan ktab ini menjadi empat rubu' (perempetan)
a. Rubu' (seperempat kitab tentang) ibadah
b. Rubu' (seperempat kitab tentang) adat (kebiasaan)
c. Rubu' (seperempat kitab tentang) hal hal yang membinasakan
d. Rubu' (seperempat kitab tentang) hal hal yang menyelamatkan

Saya mulai kalimat (kitab ini) dengan kitab ilmu karena ilmu adalah tujuan yang penting agar saya dapat membukakan lebih dahulu tentang ilmu yang mana dengan menuntutnya orang orang yang dinilai beribadah kepada Allah berdasarkan sabda RasulNya SAW " Menuntut ilmu itu fardhu atas setiap muslim"
(HR Ibnu majah  dari hadits Anas , dan didhoifkan oleh Akhmad, Baihaqi, dan lain lain)

Didalamnya saya bedakan ilmu yang bermanfa'at dari ilmu yang membahayakan karena beliau SAW bersabda :" Aku berlindung diri kepada Allah dari ilmu yang tidak bermanfa'at"( HR. Ibnu Majah dari hadits Jabir dengan sanad yang hasan (baik)

Adapun rubu' adat (kebiasaan) maka mencakup sepuluh kitab, yaitu :
1. Kitab tata kesopanan makan,
2. Kitab tata kesopanan nikah,
3. Kitab hukum usaha (kasab),
4. Kitab halal dan haram,
5. Kitab kesopanan pergaulan dengan berbagai macam/kelas manusia,
6. Kitab 'uzlah (mengasingkan diri),
7. Kitab tata kesopanan bepergian,
8. Kitab pendengaran dan perasaan,
9. Kitab amar ma'ruf (memerintahkan kebaikan) dan nahi mungkar 
    (melarang keburukan),
10. 'Kitab kesopanan penghidupan dan akhlak kenabian.


Adapun rubu' hal-hal yang membinasakan maka mencakup sepuluh kitab :
1. Kitab yang menerangkan keajaiban hati,
2. Kitab rialat (latihan) jiwa,
3. Kitab bahaya syahwat (keinginan) perut dan kemaluan,
4. Kitab bahaya lidah,
5. Kitab bahaya marah, dendam dan dengki,
6. Kitab tercelanya dunia,
7. Kitab tercelanya harta dan kikir,
8. Kitab tercelanya pangkat dan riya',
9. Kitab tercelanya sombong dan ujub,
10. Kitab tercelanya tertipu.


Adapun rubu' hal-hal yang menyelamatkan maka mencakup sepuluh kitab, yaitu :
1. Kitab taubat,
2. Kitab shabar dan syukur,
3. Kitab takut dan harap,
4. Kitab fakir dan zuhud,
5. Kitab tauhid dan tawakkal,
6. Kitab cinta dan rindu, terhibur dan ridha (lega),
7. Kitab niyat, jujur dan ikhlas,
8. Kitab muraqabah (merasa diawasi) dan menghitung-hitung (aural sendiri),
9. Kitab tafakkur,
10. Kitab ingat mati.


Adapun rubu' ibadat, maka di dalamnya akan saya tuturkan kesopanannya yang tersembunyi, detail-detail sunnah-sunnahnya, dan rahasia-rahasia pengertiannya (ma'nanya), yaitu hal-hal yang sangat diperlukan oleh orang 'Alim (pandai) yang mengamalkannya. Bahkan tidaklah menjadi ulama akhirat orang yang tidak melihatnya. Kebanyakan dari itu termasuk apa yang dilalaikan dalam bidang fikih.

Adapun rubu' adat, maka di dalamnya saya tuturkan rahasia pergaulan yang berlaku di kalangan manusia, dasar-dasarnya, detail-detail sunnah-sunnahnya, dan wara' yang tersembunyi dalam tempat-tempat berlalunya. Itu semua merupakan sesuatu yang tidak dapat tidak dibutuhkan oleh orang yang beragama
.Adapun rubu' hal-hal yang membinasakan, maka di dalamnya saya tuturkan setiap perilaku yang tercela yang mana Al Qur'an datang dengan menghilangkannya, mensucikan jiwa dan membersihkan hati dari padanya. Masing-masing dari akhlak itu saya tuturkan batasan dan hakikatnya. Kemudian saya sebutkan sebab, yang dari padanya lahirnya akhlak itu, kemudian bahaya-bahaya yang mengikutinya, kemudian tanda-tanda yang dapat untuk mengetahuinya, kemudian cara mengobati yang dapat melepaskan dari padanya. Seluruhnya itu disertai syahid-syahid (dalil-dalil) ayat, hadits dan atsar.

Adapun rubu' hal-hal yang menyelamatkan maka di dalamnya saya tuturkan setiap perilaku yang terpuji, dan pekerti yang disukai dari pekerti orang-orang yang didekatkan (kepada Allah) dan orang-orang yang shiddiq (jujur) yang dengannya itu seorang hamba mendekatkan diri kepada Tuhan Alam semesta. Pada setiap pekerti saya sebutkan batasan, hakikat dan sebab, yang menjadikannya tertarik, buahnya yang diambil faidah, tandanya yang menjadikannya dapat dikenali, dan keutamaan yang menyebabkan disenanginya disertai syahid-syahid (dalil-dalil) syara' dan akal.

Orang-orang telah mengarang beberapa kitab mengenai sebagian pengertian-pengertian ini tetapi kitab ini berbeda dengannya dalam lima hal, yaitu :
1. Menguraikan apa yang masih terbuhul dan membuka apa yang masih global.
2. Mengurutkan apa yang belum teratur dan mengatur apa yang tercerai berai.
3. Meringkas apa yang mereka panjang lebarkan clan menepatkan apa Yang 
    mereka putuskan.
4. Membuang apa yang mereka ulang-ulang dan menetapkan apa yang mereka tuliskan.
5. Mentahkik urusan-urusan yang samar yang menyebabkan salah faham yang sama sekali belum dikemukakan di dalam buku-buku.


Meskipun mereka berdatangan di atas satu jalan namun tidak diingkari bahwa masing-masing dari para penempuh itu menyendiri dalam perhatian bagi suatu urusan yang khusus baginya dan dilupakan oleh kawan-kawannya, atau ia tidak lengah dari perhatian itu tetapi ia lupa dari menyampaikannya di dalam kitab-kitabnya, atau ia tidak lupa tetapi ia dipalingkan oleh sesuatu yang memalingkannya dari membuka tutup dari padanya.
Maka inilah kekhususan-kekhususan kitab ini di sertai memuat semua ilmu-ilmu ini.

 Yang membawa saya untuk mengasaskan kitab ini pada empat rubu' (perempatan) adalah dua hal, yaitu :


1 . Pembangkit asli,
bahwa urutan dalam mentahkik dan memahamkan adalah seperti dharuri (sesuatu yang mesti) karena ilmu yang diarahkan ke akhirat itu terbagi kepada ilmu mu'amalah clan ilmu mukasyafah.
Saya maksudkan dengan ilmu mukasyafah adalah sesuatu yang dari padanya dituntut menyingkap sesuatu yang diketahui (ma'lum) saja.


Dan saya maksudkan dengan ilmu mu'amalah adalah sesuatu yang dari padanya dituntut mengetahui serta mengamalkannya.Tujuan dari kitab ini adalah ilmu mu'amalah saja, bukan ilmu mukasyafah yang tidak ringan untuk memasukkannya di dalam buku-buku meskipun itu menjadi puncak tujuan para penuntut ilmu dan keinginan pandangan para shiddiqin.
Ilmu mu'amalah adalah jalan kepadanya (ilmu mukasyafah). Tetapi para Nabi – semoga rahmat Allah tetap atas mereka . tidak membicarakannya kepada makhluk kecuali dalam ilmu jalan dan petunjuk kepadanya.

Adapun ilmu mukasyafah mereka membicarakan hanya dengan rumuz dan isyarat, atas jalan perumpamaan dan global karena mereka mengetahui sempitnya pemahaman makhluk untuk menanggungnya.

Para ulama adalah para pewaris para Nabi, maka mereka tidak mempunyai jalan untuk bergeser dari jalan mematuhi dan mengikutinya.
Kemudian ilmu mu'amalah terbagi kepada ilmu lahir, saya maksudkan ilmu mengenai amal anggauta badan, dan ilmu batin,
 Saya maksudkan ilmu mengenai amal-amal hati dan yang berjalan atas anggauta badan, baik yang adat atau ibadat.
Dan yang datang pada hati yang mana itu terhalang dari indera-indera adalah termasuk alam malakut, adakalanya terpuji dan adakalanya tercela. Secara wajib, ilmu ini terbagi dua bagian yaitu lahir dan batin.

Bagian lahir yang berhubungan dengan anggauta badan terbagi menjadi adat atau ibadat. Sedangkan bagian batin yang berhubungan dengan keadaan hati dan akhlak jiwa terbagi menjadi tercela dan terpuji. Maka jumlah keseluruhannya ada empat bagian. Dan tidak ada pendapat yang menyimpang mengenai ilmu mu'amalah dari bagian-bagian ini.

2. Pembangkit kedua,
bahwasanya saya melihat kegemaran dari para penuntut ilmu itu benar-benar terhadap ilmu fiqh yang mana ilmu itu pantas di sisi orang yang tidak takut kepada Allah SWT, yang berkedok dengannya untuk bermegah-megah dan menampakkan pangkat dan kedudukan dalam perlombaan. Itu (fiqh) tersusun atas empat perempatan (rubu'). Orang yang berhias dengan perhiasan yang disukai maka ia disukai. Maka saya tidak menjauhkan bentuk kitab ini dengan bentuk fiqh karena menarik hati secara halus.

Oleh karena itu sebagian orang yang bermaksud menarik kecenderungan hati para pembesar kepada ilmu kedokteran, ia membuatnya atas bentuk takwim bintang-bintang dengan dibuat dalam kolom dan angka-angka dan diberinya nama takwim kesehatan agar dapat menjinakkan mereka kepada jenis itu sehingga tertarik untuk menela'ah. Berbuat secara halus dalam menarik hati kepada ilmu yang berguna pada hidup yang selamanya adalah lebih penting dari pada berbuat secara halus dalam menarik hati kepada kesehatan badan.

 Buah ilmu ini adalah pengobatan hati dan ruh yang bersambung kepada hidup yang selama-lamanya. Maka di manakah. (nilai) ilmu kedokteran yang mengobati tubuh yang pasti dihadapkan kepada kerusakan dalam waktu yang sebentar lagi dibanding dengan ilmu pengobatan hati ? Maka kita mohon kepada Allah Yang Maha Suci akan kemudahan petunjuk dan kebenaran, sesungguhnya Dia Maha Pemurah dan Maha Penderma.

TELAH SELESAI MUQODIMAH /PENDAHULUAN ,
DAN KITA LANJUTKAN: KITAB ILMU

Wahai para  putra dunia , segala sesuatu akan di mintai tanggung jawab di Akherat nanti, hati hati kalau kamu koment di facebook, twitter, blog,dan lain lain dengan memasukkan kata kata kotor / yang di larang agama, Percayalah shobat.

كتاب العلم
وهو الكتاب الأول من ربع العبادات
KITAB ILMU
كتاب العلم وفيه سبعة أبواب:
Di dalamnya terkandung tujuh bab, yaitu :
الباب الأول: في فضل العلم والتعليم والتعلم
Bab pertama tentang keutamaan ilmu, mengajar dan belajar.
الباب الثاني: في فرض العين وفرض الكفاية من العلوم وبيان حد الفقه والكلام من علم الدين وبيان علم الآخرة وعلم الدنيا.
Bab kedua tentang ilmu-ilmu fardhu 'Ain dan fardhu kifayah; menerangkan batas ilmu fiqh dan ilmu kalam termasuk ilmu agama, dan menerangkan ilmu akhirat dan ilmu dunia.
الباب الثالث: فيما تعده العامة من علوم الدين وليس منه وفيه بيان جنس العلم المذموم وقدره.
Bab ketiga tentang sesuatu yang dianggap oleh orang umum termasuk ilmu-ilmu agama pada hal tidak termasuk. Di dalamnya terdapat keterangan jenis ilmu yang tercela dan nilainya.
الباب الرابع: في آفات المناظرة وسبب اشتغال الناس بالخلاف والجدل
Bab keempat tentang bahaya diskusi dan sebab manusia sibuk dengan perbedaan pendapat dan perdebatan.
الباب الخامس: في آداب المعلم والمتعلم.
Bab kelima tentang tata kesopanan guru dan murid.
الباب السادس: في آفات العلم والعلماء والعلامات الفارقة بين علماء الدنيا والآخرة.
Bab keenam tentang bahaya ilmu dan ulama, dan tanda-tanda yang membedakan antara ulama dunia dan ulama akhirat.
الباب السابع: في العقل وفضله وأقسامه وما جاء فيه من الأخبار
Bab ketujuh tentang akal, kelebihan dan bagian-bagiannya, dan hadits-hadits yang ada mengenai akal itu.

Do’akan semoga bisa selesai dalam menulis terjemah ihya ulumuddin - Al-Ghozali
Dilanjutkan ....Bab pertama.terjrmah ihya ulumiddin