e. lafal yang kelima adalah hikmah (kebijaksanaan).
Lafal pertama figh
Lafal kedua ilmu
Lafal ketiga tauhid
Lafal keempat dzikir
Lafal ke lima hikmah
Sesungguhnya nama hakim (orang yang bijaksana) itu dipergunakan untuk menyebut dokter/tabib, penyair, dan ahli perbintangan (astronoom) sehingga kepada orang yang memutar undian atas telapak tangan di tepi-tepi jalan.
Hikmah adalah sesuatu yang dipuji oleh Allah Ta'ala
26) Muttafaq 'alaih dari hadits Abu Hurairah, Ali dan Anas.
Artinya : "Dia (Allah) memberikan hikmah kepada siapa yang dikehendakiNya. Dan barang siapa yang diberi hikmah sungguh ia telah diberi kebaikan yang banyak ". (A/ Baqarah : 269).
Dan Nabi SAW bersabda :
Artinya : "Satu kata dari hikmah yang dipelajari oleh seseorang adalah lebih balk dari pada dunia dan apa yang terdapat di dalamnya,,.27)
Maka lihatlah apa yang diungkapkan tentang hikmah, dan ke manakah sesuatu itu dinukil ! Dan kiyaskanlah dengannya seluruh lafallafal lainnya, dan peliharalah dari tertipu dengan pencampur- adukan ulama' yang buruk.
Karena sesungguhnya keburukan mereka atas agama itu lebih besar dari pada keburukan karena dengan perantaraan mereka syaithan itu bertahap untuk mencabut agama dari hati manusia.
Oleh karena itu ketika Rasulullah SAW ditanya tentang seburuk-buruk makhluk, beliau enggan dan beliau bersabda
Artinya "Wahai Allah, ampunilah !" sehingga mereka mengulanginya maka beliau bersabda : "Mereka adalah ulama yang buruk,,.28).
Kamu telah mengetahui ilmu yang terpuji dan yang tercela, dan yang menimbulkan percampur -adukan. Dan hendaklah kamu memegangi orang-orang pilihan dalam menalar bagi keuntungan dirimu ! Lalu kamu mengikuti ulama salaf (yang terdahulu) atau kamu bergantung pada tali tipuan dan kamu menyerupai dengan ulama khalaf (yang terkemudian/modern).
Setiap ilmu yang diridhai oleh ulama salaf sudah terhapus. Apa yang ditekuni manusia maka sebagian besarnya adalah sesuatu yang diada-adakan dan baru.
sungguh shahih sabda Rasulullah SAW. :
Hadits seperti ini telah terdapat di muka.
Artinya : "Islam itu muncul dalam keadaan asing dan akan kembali asing sebagaimana Islam itu muncul. Maka kebaikanlah bagi orang-orang yang asing". Lalu ditanyakan : "Siapakah orang-orang yang asing itu ?". Beliau bersabda : "Yaitu orang-orang yang memperbaiki apa yang dirusakkan oleh manusia dari sunnahku (sunnahku yang dirusak oleh manusia), dan orang-orang yang menghidupkan sunnahku yang dimatikan oleh mereka".28)
Dan dalam hadits lain :
Artinya : "Mereka adalah orang-orang yang berpegangan kepada apa yang kamu sekarang atasnya,,.29)
Dan dalam hadits lain :
Artinya "Orang-orang yang asing adalah manusia yang sedikit yang berbuat baik di antara manusia banyak. Yaitu orang-orang yang membenci mereka di kalangan makhluk lebih banyak dari pada yang menyintai mereka ".30)
28) H.R. Muslim dari hadits Abu Hurairah.
29) Saya (pentakhrij hadits dalam kitab lhya' Ulumiddin) tidak melihat asal hadits ini.
30) H.R. Ahmad dari hadits Abdullah bin 'Amr.
118
Ilmu-ilmu itu telah menjadi asing sekiranya orang yang mengingatnya itu dimurkai. Oleh karena itu Ats Tsauri rahimahullah berkata : "Apabila kamu lihat orang yang 'alim itu banyak temannya maka ketahuilah bahwa ia adalah orang mencampur- adukkan karena jika ia mengucapkan
kebenaran maka mereka membencinya".
Penjelasan tentang kadar yang terpuji dari ilmu yang terpuji.