Showing posts with label Bab kedua. Show all posts
Showing posts with label Bab kedua. Show all posts

Wednesday, November 23, 2011

terjemah ihya ulumiddin

 Terjemah Ihya Ulumuddin
BAB KEDUA
TENTANG ILMU YANG TERPUJI DAN TERCELA,
BAGIAN-BAGIAN DAN HUKUM-HUKUMNYA.
DI DALAMNYA TERKANDUNG PENJELASAN TENTANG
SESUATU YANG FARDHU 'AIN DAN SESUATU YANG
FARDHU KIFAYAH, PENJELASAN TENTANG KEDUDUKAN
ILMU KALAM DAN ILMU FIQIH DALAM ILMU AGAMA
SAMPAI BATAS MANA, DAN PENJELASAN TENTANG
KEUTAMAAN ILMU AKHIRAT.
بيان العلم الذي هو فرض عين
Penjelasan mengenai ilmu yang fardhu 'ain :
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم طلب العلم فريضة على كل مسلم
 Rasulullah SAW bersabda
Artinya : "Menuntut ilmu itu fardhu atas setiap muslim"
وقال أيضا صلى الله عليه وسلم اطلبوا العلم ولو بالصين
Dan beliau SAW bersabda pula :
Artinya : "Tuntutlah ilmu walaupun di Cina !"
واختلف الناس في العلم الذي هو فرض على كل مسلم
Manusia berbeda pendapat yang menjadi fardhu atas setiap muslim.
فتفرقوا فيه أكثر من عشرين فرقة ولا نطيل بنقل التفصيل
Mereka berkelompok-kelompok menjadi lebih dari pada dua puluh golongan. Namun kami tidak memperpanjangnya dengan memindah­kan perincian itu.
ولكن حاصله أن كل فريق نزل الوجوب على العلم الذي هو بصدده
Tetapi hasilnya, bahwa setiap golongan menempatkan wajib atas ilmu yang menjadi kecenderungannya.
فقال المتكلمون هو علم الكلام إذ به يدرك التوحيد ويعلم به ذات الله سبحانه وصفاته
Golongan mutakallimun mengatakan yang fardhu itu adalah ilmu kalam karena dengan ilmu itu dapat diketahui keesaan Allah, dzat dan sifat-sifatNya Yang Maha Suci.
وقال الفقهاء هو علم الفقه إذ به تعرف العبادات والحلال والحرام وما يحرم من المعاملات وما يحل وعنوا به ما يحتاج إليه الآحاد دون الوقائع النادرة
Golongan fuqaha' mengatakan bahwa yang wajib itu ilmu fiqh karena dengan ilmu itu dapat diketahui ibadat, halal dan haram, mu'amalat yang haram dan halal, dan mereka menyungguh­kan apa yang dibutuhkan oleh perseorangan, tanpa kenyataan­-kenyataan yang jarang.
وقال المفسرون والمحدثون هو علم الكتاب والسنة إذ بهما يتوصل إلى العلوم كلها
Golongan mufassirun dan muhadditsun mengatakan bahwa ilmu yang fardhu itu adalah ilmu Al Qur'an dan Al Hadits karena dengannya menyampaikan kepada beberapa ilmu seluruhnya
.وقال المتصوفة المراد به هذا العلم فقال بعضهم هو علم العبد بحاله ومقامه من الله عز وجل
Golongan ahli tasawwuf berkata bahwa yang dimaksud adalah ilmu ini (tasawwuf).
Sebagian mereka berkata bahwa ilmu tasawwuf itu adalah ilmu hamba mengenai keadaan dan kedudukannya dari Allah 'Azza Wa Jalla.
وقال بعضهم هو العلم بالإخلاص وآفات النفوس وتمييز لمة الملك من لمة الشيطان
Dan sebahagian mereka berkata bahwa ilmu tasaw­wuf itu adalah ilmu tentang keikhlasan, bahaya-bahaya jiwa dan mem­bedakan langkah malaikat dan langkah syaithan.
 وقال بعضهم هو علم الباطن وذلك يجب على أقوام مخصوصين هم أهل ذلك وصرفوا اللفظ عن عمومه
Sebagian mereka ber­kata bahwa ilmu tasawwuf itu adalah ilmu batin.
Oleh karena itu ilmu itu wajib atas golongan khusus yang mana mereka ahli hal itu, dan mereka memalingkan lafal dari umumnya.
وقال أبو طالب المكي هو العلم بما يتضمنه الحديث الذي فيه مباني الإسلام وهو قوله صلى الله عليه وسلم بني الإسلام على خمس شهادة أن لا إله إلا الله حديث بني الإسلام على خمس الحديث متفق عليه من حديث ابن عمر إلى آخر الحديث
Abu Thalib Al Makki berkata bahwa yang wajib adalah ilmu yang dikandung oleh hadits yang di dalamnya terdapat bangunan Islam yaitu sabda beliau SAW :
Artinya : "Islam itu dibina atas lima (dasar) yaitu : Bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah           dan seterusnya Muttafaq 'alaih dari hadits Ibnu Umar
لأن الواجب هذه الخمس فيجب العلم بكيفية
Karena yang wajib itu lima hal ini, maka wajib mengetahui cara peng­amalannya dan cara wajibnya.
العمل فيها وبكيفية الوجوب والذي ينبغي أن يقطع به المحصل ولا يستريب فيه ما سنذكره وهو أن العلم كما قدمناه في خطبة الكتاب ينقسم إلى علم معاملة
Sesuatu yang seyogya untuk dipegangi oleh orang yang mengha­silkan dan tidak meragukannya adalah apa yang akan kami sebutkan yaitu ilmu yang telah kami kemukakan pada Pendahuluan kitab ini bahwa ilmu itu terbagi kepada ilmu mu'amalah dan ilmu mukasyafah. Dan yang dimaksud dengan ilmu ini tidak lain adalah ilmu mu'amalah.
وعلم مكاشفة وليس المراد بهذا العلم إلا علم المعاملة والمعاملة التي كلف العبد العاقل البالغ العمل بها ثلاثة اعتقاد وفعل وترك
Sedangkan mu'amalah yang mana orang yang berakal dan baligh dituntut untuk mengamalkan­nya ada tiga, yaitu : i'tikad (kepercayaan), melakukan dan mening­galkan.
فإذا بلغ الرجل العاقل بالاحتلام أو السن ضحوة نهار مثلا فأول واجب عليه تعلم كلمتي الشهادة وفهم معناهما وهو قول لا إله إلا الله محمد رسول الله
Apabila seseorang yang berakal telah baligh pada suatu hari misal­nya dengan mimpi (hingga mengeluarkan air mani) atau umur (15 tahun) maka yang pertama wajib atasnya adalah mempelajari dua kalimat syahadat dan memahami artinya. Yaitu perkataan
Artinya : "Tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan Muhammad ada­lah utusan Allah".
وليس يجب عليه أن يحصل كشف ذلك لنفسه بالنظر والبحث وتحرير الأدلة بل يكفيه أن يصدق به ويعتقده جزما من غير اختلاج ريب واضطراب نفس وذلك قد يحصل بمجرد التقليد والسماع من غير بحث ولا برهان
Tidak wajib atas orang itu untuk berhasil menyingkap hal itu bagi diri­nya dengan penalaran, pembahasan dan penguraian dalil-dalil namun cukup baginya dengan membenarkan dan mempercayainya dengan kokoh tanpa keraguan dan kegoncangan jiwa. Demikian itu kadang­-kadang berhasil dengan semata-mata taklid dan mendengarkan tanpa pembahasan. dan bukti, karena Beliu bersabda :
إذ اكتفى رسول الله صلى الله عليه وسلم من أجلاف العرب بالتصديق والإقرار من غير تعلم دليل حديث اكتفى رسول الله صلى الله عليه وسلم من أجلاف العرب بالتصديق والإقرار من غير تعلم دليل مشهور في كتب السير والحديث فعند مسلم قصة ضمام بن ثعلبة فإذا فعل ذلك فقد أدى واجب الوقت وكان العلم الذي هو فرض عين عليه في الوقت تعلم الكلمتين وفهمهما وليس يلزمه أمر وراء هذا في الوقت بدليل أنه لو مات عقيب ذلك مات مطيعا لله عز وجل غير عاص له وإنما يجب غير ذلك بعوارض تعرض وليس ذلك ضروريا في حق كل شخص بل يتصور الانفكاك وتلك العوارض إما أن تكون في الفعل
Artinya : "Rasulullah SAW mencukupkan dari orang-orang Arab yang keras itu dengan membenarkan dan pengakuan tanpa mempelajari dalil (bukti) – Hadits masyhur dalam kitab-kitab Tafsir dan Hadits. Dalam Muslim mengenai Kisah Dhamam bin Tsa'labah.
Apabila ia melakukan hal itu maka ia telah menunaikan kewa­jiban waktu itu ilmu yang menjadi fardhu 'ain atasnya pada waktu itu adalah mempelajari dua kalimah itu dan memahami pengertian­nya. Dan pada waktu itu tidak ada urusan yang wajib atasnya di balik itu, dengan bukti jika ia meninggal setelah menunaikan kewajiban ini maka ia meninggal dalam keadaan ia ta'at kepada Allah 'Azza Wa Jalla, tidak durhaka kepadaNya. Yang selain itu hanya wajib dengan hal-hal yang datang kemudian. Dan itu tidak mesti atas hak setiap orang bahkan terbayang keterlepasan dari padanya.
وإما في الترك وإما في الاعتقاد أما الفعل
Hal-hal yang datang kemudian itu adakalanya dalam tindakan, adakalanya dalam meninggalkan dan adakalanya dalam i'tikad.
 فبأن يعيش من ضحوة نهاره إلى وقت الظهر فيتجدد عليه بدخول وقت الظهر تعلم الطهارة والصلاة
Adapun perbuatan/tindakan di mana ia hidup dari pagi hari sam­pai ke waktu Zhuhur. Maka timbul hal baru atasnya dengan masuk­nya waktu Zhuhur untuk mempelajari thaharah (bersuci dari hadats, besar atau kecil) dan shalat.
فإن كان صحيحا وكان بحيث لو صبر إلى وقت زوال الشمس لم يتمكن من تمام التعلم والعمل في الوقت بل يخرج الوقت لو اشتغل بالتعلم فلا يبعد أن يقال الظاهر بقاؤه فيجب عليه تقديم التعلم على الوقت ويحتمل أن يقال وجوب العلم الذي هو شرط العمل بعد وجوب العمل فلا يجب قبل الزوال وهكذا في بقية الصلوات
Jika ia sehat dan terus hidup sampai ke waktu tergelincirnya matahari di mana ia tidak mampu untuk menyem­purnakan belajar dan mengamalkan dalam waktu itu bahkan waktu itu akan habis seandainya ia sibuk dengan belajar itu maka tidak jauh untuk dikatakan 'lahirnya ia masih hidup maka wajib atasnya untuk mendahulukan belajar atas (datangnya) waktu  Dan mungkin untuk dikatakan Wajibnya ilmu yang menjadi syarat amal setelah wajib­nya amal, maka wajib belajar itu sebelum tergelincirnya matahari. Demikian itu dalam seluruh shalat.
فإن عاش إلى رمضان تجدد بسببه وجوب تعلم الصوم وهو أن وقته من الصبح إلى غروب الشمس وأن الواجب فيه النية والإمساك عن الأكل والشرب والوقاع وأن ذلك يتمادى إلى رؤية الهلال أو شاهدين
Jika ia hidup sampai bulan Ramadhan, dengan sebab itu timbul wajibnya mempelajari puasa yaitu ia mengetahui bahwa waktunya dari Shubuh sampai terbenamnya matahari. Dan yang wajib padanya itu adalah niat dan menahan dari makan, minum dan bersenggama. Dan demikian itu terus menerus sampai ia melihat bulan atau dua orang saksi.
فإن تجدد له مال أو كان له مال عند بلوغه لزمه تعلم ما يجب عليه من الزكاة ولكن لا يلزمه في الحال إنما يلزمه عند تمام الحول من وقت الإسلام فإن لم يملك إلا الإبل لم يلزمه إلا تعلم زكاة الإبل وكذلك في سائر الأصناف
Jika ada harta baru baginya atau ia mempunyai harta pada waktu balighnya maka wajib baginya untuk mempelajari zakat yang wajib atasnya. Tetapi tidak wajib belajar atasnya pada sa'at itu. Yang wajib belajar atasnya adalah ketika sempurna satu tahun dari waktu Islam. Jika ia hanya mempunyai onta maka yang wajib atasnya adalah bela­jar zakat onta. Demikian juga seluruh macam-macam zakat.
فإذا دخل في أشهر الحج فلا يلزمه المبادرة إلى علم الحج مع أن فعله على التراخي فلا يكون تعلمه على الفور
Apabila ia masuk bulan-bulan hajji maka tidak wajib untuk segera mempelajari ilmu hajji di mana pelaksanaannya tidak segera maka mempelajarinya tidak wajib segera.
ولكن ينبغي لعلماء الإسلام أن ينبهوه على أن الحج فرض على التراخي على كل من ملك الزاد والراحلة إذا كان هو مالكا حتى ربما يرى الحزم لنفسه في المبادرة فعند ذلك إذا عزم عليه لزمه تعلم كيفية الحج ولم يلزمه إلا تعلم أركانه وواجباته دون نوافلهTetapi seyogya bagi ulama Islam untuk memperingatkan bahwa hajji itu fardhu yang tidak segera atas setiap orang yang memiliki bekal dan kendaraan. Jika ia memiliki sam­pai barangkali ia memandang dirinya mantap untuk segera (hajji) maka ketika itu apabila ia 'azam untuknya maka wajib baginya belajar cara hajji. Namun tidak wajib baginya kecuali mempelajari rukun-rukun dan wajib-wajibnya, tidak sunnah-sunnahnya.
 فإن فعلذلك نفل فعلمه أيضا نفل 
Karena mengerjakan sunnah-sunnah (nawafil) itu sunnah maka mempelajarinya itu ada­lah sunnah juga, maka mempelajarinya itu tidak wajib.
فلا يكون تعلمه فرض عين وفي تحريم السكوت عن التنبيه على وجوب أصل الحج في الحال نظر يليق بالفقه وهكذا التدريج في علم سائر الأفعال التي هي فرض عين
 Mengenai haramnya diam dari memperingatkan atas wajibnya asal hajji seka­rang ini adalah pandangan yang pantas dalam fiqh. Demikian juga berangsur-angsur dalam seluruh perbuatan yang fardhu 'ain.
وأما التروك فيجب تعلم علم ذلك بحسب ما يتجدد من الحال وذلك يختلف بحال الشخص إذ لا يجب على الأبكم تعلم ما يحرم من الكلام ولا على الأعمى تعلم ما يحرم من النظر  
Adapun meninggalkan maka wajib mempelajari ilmu hal itu menurut keadaan yang baru. Demikian itu berbeda karena keadaan sese­orang, karena atas orang bisu tidak wajib mempelajari perkataan yang haram, tidak wajib atas orang buta mempelajari pandangan yang haram.

ولا على البدوي تعلم ما يحرم الجلوس فيه من المساكن فذلك أيضا واجب بحسب ما يقتضيه الحال
Dan tidak wajib atas orang dusun mempelajari tempat-tempat yang haram untuk duduk. Demikian itu wajib juga menurut apa yang dikehendaki oleh keadaan. Dan apa yang diketahui bahwa ia terlepas dari padanya maka tidak wajib mempelajarinya.

فما يعلم أنه ينفك عنه لا يجب تعلمه وما هو ملابس له يجب تنبيهه عليه كما لو كان عند الإسلام لابسا للحرير أو جالسا في الغصب أو ناظرا إلى غير ذي محرم فيجب تعريفه بذلك
Dan apa yang samar baginya maka wajib diperingatkan atasnya sebagaimana ketika Islam ia mengenakan kain sutera atau duduk dalam ghashab atau melihat kepada yang bukan mahram maka hal itu wajib diberitahukan menge­nai yang demikian itu.
وما ليس ملابسا له ولكنه بصدد التعرض له على القرب كالأكل والشرب فيجب تعليمه حتى إذا كان في بلد يتعاطى فيه شرب الخمر وأكل لحم الخنزير فيجب تعليمه ذلك وتنبيهه عليه وما وجب تعليمه وجب عليه تعلمه

Dan sesuatu yang tidak samar atasnya tetapi akan datang dalam waktu yang dekat seperti makan, minum maka wajib diajarkannya sehingga apabila ia berada di dalam suatu negeri yang di dalamnya terdapat kebiasaan minum khamer dan makan daging babi maka wajib diajarkan hal itu dan diperingatkan atasnya. Dan sesuatu yang wajib diajarkannya maka wajib atasnya untuk mempela­jarinya.
وأما الاعتقادات وأعمال القلوب فيجب علمها بحسب الخواطر فإن خطر له شك في المعاني التي تدل عليها كلمتا الشهادة فيجب عليه تعلم ما يتوصل به إلى إزالة الشك
Adapun i'tikad dan amal-amal hati maka wajib mengetahuinya menurut goresan-goresan hati. Jika tergores baginya keraguan menge­nai ma'na-ma'na yang ditunjukkan oleh dua kalimat syahadat maka wajib atasnya untuk mempelajari sesuatu yang menyampaikannya kepada hilangnya keraguan itu.

فإن لم يخطر له ذلك ومات قبل أن يعتقد أن كلام الله سبحانه قديم وأنه مرئي وأنه ليس محلا للحوادث إلى غير ذلك مما يذكر في المعتقدات فقد مات على الإسلام إجماعا
Jika hal itu tidak tergores oleh hati­nya dan ia meninggal sebelum ia mengi'tikadkan bahwa kalam Allah Yang Maha Suci itu qadim (dahulu tanpa permulaan), dan Dia itu dapat dilihat, dan Dia bukan tempat bagi barang-barang baru dan selain itu dari apa yang tersebut di dalam i'tikad maka ia meninggal dalam Islam secara ijma'
ولكن هذه الخواطر الموجبة للاعتقادات بعضها يخطر بالطبع وبعضها يخطر بالسماع من أهل البلد 
Tetapi goresan-goresan hati yang berkenaan dengan i'tikad, sebagiannya tergores dengan naluri dan sebagiannya tergores dengan mendengar dari penduduk negeri.

 فإن كان في بلد شاع فيه الكلام وتناطق الناس بالبدع فينبغي أن يصان في أول بلوغه عنها بتلقين الحق فإنه لو ألقى إليه الباطل لوجبت إزالته عن قلبه
Jika ia berada di suatu negeri yang di dalamnya tersiar pembicaraan itu dan orang-orang bercakap­-cakap dengan bid'ah maka seyogya untuk dipelihara pada awal dewa­sanya dengan mengajarkan kebenaran. Karena seandainya disampai­kan kebatalan kepadanya niscaya wajib menghilangkannya dari hati­nya dan barangkali hal itu sulit.
وربما عسر ذلك كما أنه لو كان هذا المسلم تاجرا وقد شاع في البلد معاملة الربا وجب عليه تعلم الحذر من الربا وهذا هو الحق في العلم الذي هو فرض عين

Sebagaimana seandainya muslim ini pedagang sedangkan di negerinya tersiar mu'amalah (transaksi) riba maka wajib atasnya untuk belajar berhati-hati terhadap riba. Ini ada­lah hak (kebenaran) mengenai ilmu yang menjadi fardhu 'ain.
ومعناه العلم بكيفية العمل الواجب
Penger­tiannya adalah ilmu mengenai cara mengamalkan kewajiban.
فمن علم العلم الواجب ووقت وجوبه فقد علم العلم الذي هو فرض
Maka barang siapa yang telah mengetahui kewajiban dan waktu wajibnya maka ia telah mengetahui ilmu yang menjadi fardhu 'ain.
عين وما ذكره الصوفية من فهم خواطر العدو ولمة الملك حق أيضا ولكن في حق من يتصدى له فإذا كان الغالب أن الإنسان لا ينفك عن دواعي الشر والرياء والحسد فيلزمه أن يتعلم من علم ربع المهلكات ما يرى نفسه محتاجا إليه وكيف لا يجب عليه
Apa yang disebutkan oleh ahli sufi dari pemahaman terhadap goresan-goresan musuh dan langkah malaikat adalah suatu kebenaran juga tetapi pada orang yang berkecimpung padanya.
Apabila biasanya manusia itu tidak terlepas dari dorongan (motifasi) keburukan, riya' dan dengki maka wajib baginya untuk mempelajari dari ilmu rubu' hal-hal yang membinasakan, akan apa yang dipandang dirinya membutuhkannya. Bagaimanakah hal itu tidak wajib atasnya padahal
Rasulullah SAW telah bersabda
وقد قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ثلاث مهلكات شح مطاع وهوى متبع وإعجاب المرء بنفسه حديث ثلاث مهلكات شح مطاع الحديث أخرجه البزار والطبراني وأبو نعيم والبيهقي في الشعب من حديث أنس بإسناد ضعيف
Artinya "Tiga hal yang membinasakan, yaitu : kikir yang dita'ati, keinginan (hawa) yang diikuti, dan kekaguman seseorang
terhadap dirinya". H.R. Al Bazzar. Ath Thabrani, Abu Na'im dan Al Baihaqi dari hadits Anas dengan sanad yang lemah
ولا ينفك عنها بشر وبقية ما سنذكره من مذمومات أحوال القلب كالكبر والعجب وأخواتها تتبع هذه الثلاث المهلكات 
Seorang manusia tidaklah terlepas dari padanya dan juga dari selu­ruh apa yang akan kami tuturkan dari keadaan-keadaan hati yang ter­cela seperti sombong, ujub (kagum terhadap diri sendiri) dan lain­lainnya yang mengikuti tiga hal ini.

وإزالتها فرض عين ولا يمكن إزالتها إلا بمعرفة حدودها ومعرفة أسبابها ومعرفة علاماتها ومعرفة علاجها

Menghilangkannya adalah fardhu 'ain, dan tidak mungkin menghilangkannya kecuali dengan menge­tahui batas-batasnya, sebab-sebabnya, tanda-tandanya, dan peng­obatannya.

فإن من لا يعرف الشر يقع فيه والعلاج هو مقابلة السبب بضده
Karena orang yang tidak mengetahui keburukan maka ia akan terperosok padanya. Sedangkan pengobatan itu adalah mengha­dapi sebab dengan kebalikannya.
وكيف يمكن دون معرفة السبب والمسبب وأكثر ما ذكرناه في ربع المهلكات من فروض الأعيان
Dan bagaimanakah mungkin peng­obatan itu tanpa mengetahui sebab dan akibatnya ? Yang paling banyak kami sebutkan pada rubu' muhlikat (yang membinasakan) adalah dari fardhu 'ain.
وقد تركها الناس كافة اشتغالا بما لا يعنى
Sedangkan seluruh orang telah meninggalkannya karena sibuk dengan sesuatu yang tidak berguna.
ومما لا ينبغي أن يبادر في إلقائه إليه إذا لم يكن قد انتقل عن ملة إلى ملة أخرى الإيمان بالجنة والنار والحشر والنشر حتى يؤمن به ويصدق وهو من تتمة كلمتي الشهادة

Termasuk sesuatu yang seyogya untuk segera di sampaikan kepada seseorang apabila ia belum pindah dari suatu agama kepada agama lain adalah iman kepada syurga dan neraka, dikumpulkan dan dibangkitkan (setelah mati) sehingga ia beriman kepadanya dan mem­benarkannya. Itu adalah termasuk kesempurnaan dua kalimah syahadat.

فإنه بعد التصديق بكونه عليه السلام رسولا ينبغي أن يفهم الرسالة التي هو مبلغها وهو أن من أطاع الله ورسوله فله الجنة ومن عصاهما فله النار
 Setelah orang itu membenarkan keadaan Muhammad AS seba­gai rasul seyogya agar ia memahami kerisalahan yang mana beliau ada­lah penyampainya.

 Yaitu bahwasanya orang yang menta'ati Allah dan RasulNya maka ia mendapat syurga dan barang siapa yang mendur­hakai keduanya maka ia akan mendapatkan neraka.
 فإذا انتبهت لهذا التدريج علمت أن المذهب الحق هو هذا وتحققت أن كل عبد هو في مجاري أحواله في يومه وليلته لا يخلو من وقائع في عبادته ومعاملاته عن تجدد لوازم عليه
Apabila kamu telah memperhatikan keberangsur-angsuran ini maka kamu mengetahui bahwa madzhab yang benar adalah ini. Dan kamu menjadi yakin bahwa setiap hamba (orang) dalam perilaku ke­adaannya pada Siang dan malam harinya adalah tidak terlepas dari kenyataan-kenyataan mengenai peribatannya dan pergaulannya dari kewajiban-kewajiban baru atasnya.

فيلزمه السؤال عن كل ما يقع له من النوادر ويلزمه المبادرة إلى تعلم ما يتوقع وقوعه على القرب غالبا فإذا تبين أنه عليه الصلاة والسلام

Maka wajiblah ia bertanya menge­nai seluruh hal yang jarang terjadi atasnya, dan wajib baginya untuk segera mempelajari sesuatu yang biasanya akan terjadi dalam waktu yang dekat.
 إنما أراد بالعلم المعرف بالألف واللام في قوله صلى الله عليه وسلم طلب العلم فريضة على كل مسلم
Apabila telah jelas bahwasanya Beliau as hanya menghendaki kepada ilmu yang dima'rifatkan dengan alif dan lam dalam sabdanya

Artinya : "Menuntut ilmu itu adalah fardhu atas setiap muslim
العمل الذي هو مشهور الوجوب على المسلمين لا غير فقد اتضح وجه التدريج ووقت وجوبه والله أعلم
Adalah ilmu amal yang terkenal (masyhur) wajibnya atas kaum muslimin, bukan lainnya. Maka telah jelaslah segi keberangsur-an­angsuran Dan waktu wajibnya, wallaahu a'lam.

Dilanjutkan
Do'akan agar bisa selesai.Amin
Kritik dan saran kami nantikan
Terima kasih sudah mampir, semoga bermanfa'at